Senin, 26 Maret 2012

Perhatian: Ribuan Malware Gerogoti Pengguna Android

Suatu kelemahan besar bagi para vendor yang menerapkan kebijakan sistem operasi terbuka ialah keterbatasan pengawasan aplikasi. Seperti Android misalnya, keterbukaannya membuat aplikasi yang beredar begitu banyak dan sulit diawasi.

Akibatnya sudah seperti yang bisa ditebak, yakni peningkatan jumlah aplikasi berbahaya yang sangat drastis. Bayangkan saja, pada akhir 2011 Android mencatatkan diserang 13.302 malware. Padahal sebelum mencapai angka puluhan ribu, malware yang menyerang Android hanya berjumlah 400an saja.

Dalam waktu 6 bulan, terjadi peningkatan sekitar 3.325 persen serangan malware di Android (Juniper Networks Mobile Threat Center melaporkan). Sebelum benar-benar menjadi raja gadget di tahun 2012 ini, serangan malware adalah PR serius bagi Android.

Beberapa aplikasi yang berbahaya dan mengandung malware, bisa mengakibatkan pencurian informasi pengguna tanpa izin, membuat panggilan tanpa sepengetahuan pengguna dan berbagai aksi spyware lainnya yang berbahaya dan merugikan pengguna Android.

Contohnya saja pada aplikasi bernama Dream Droid dan Droid KungFu yang beredar sedemikian ‘manis’ layaknya donut pada Android. Bagi pengguna awam, kedua aplikasi tersebut sepertinya aman dan baik-baik saja padahal mengandung malware.

Parahnya, ribuan aplikasi berbahaya seperti itu beredar di pasar Android.
Pasar mobile yang tengah bergairah, ditambah dengan dukungan perangkat layar sentuh yang makin canggih memang membuat pihak tak bertanggung jawab melirik sektor ini. Apalagi ditambah dengan ramainya pamor Android, dengan sistem operasi terbukanya, membuat aksi serangan malware begitu banyak dan mudah.

Untuk meminimalisasi terkena serangan malware, tindakan pencegahan yang bisa dilakukan ialah menginstal aplikasi dari toko resmi penyedia aplikasi Android, yakni Android Market.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar