Belakangan ini tidak jarang kita mendengar berita tentang maraknya
perkelahiran antara Ayah dan Anak, tak jarang juga kita mendengar,
membaca dan menonton berita tentang Ayah membunuh anak bahkan anak
membunuh Ayah dan Ibunya.
Berikut ini adalah sebuah kisah nyata
dari negara Singapura di beberapa tahun silam. Kisah ini sempat membuah
heboh Singapura, sampai-sampai Perdana Menteri Lee Kwan Yew turun
tangan. Lee Kuan Yew menjabat sebagai Perdana Menteri Singapura dari
tahun 1959–1990. Semoga bisa menjadi motivasi kalian di hari Senin
ceria ini.
Disebutkanlah ada seorang lelaki bussinessman
yang kaya raya. Ketika istrinya meninggal dunia, ia mengundurkan diri
dari dunia bisnis demi merawat, membesarkan dan mendidik sang anak
laki-laki tunggalnya.
Sang anak semakin bertumbuh, dewasa dan
menikah. Ia meminta ijin kepada ayahnya untuk tinggal bersama ayahnya di
apartemen yang mewah. Ayahnya pun senang dan tentu saja ia mengijinkan
anak dan menantunya tinggal bersamanya. Sang ayah tidak akan merasa
kesepian lagi di apartemen yang luas dan mewah itu.
Awalnya
hubungan ayah, anak dan menantu sangat baik, sang ayah merasa bahagia
dan sangat mencintai anak tunggalnya tersebut. Tanpa ragu-ragu
sedikitpun ia mewariskan dan membalikan nama seluruh harta kekayaannya
termasuk apartemennya melalui seorang notaris.
Tahun demi tahun
berlalu, masalah mulai timbul dalam rumah tangga sang anak yang
melibatkan sang ayah juga. Entah permasalahan apa yang terjadi, suatu
hari sang anak bertengkar hebat dengan sang ayah hingga si anak sampai
hati mengusir ayahnya dari apartemen tempat mereka tinggal.
Karena
seluruh hartanya termasuk uang tunai serta apartemen tempat tinggalnya
sudah diberikan kepada anaknya, sejak itupun ia pun menjadi pengemis di
Orchard Road (Jalan Orchard).
Seorang mantan bussinesman yang kaya raya dan terkenal di Singapura dalam sekejap mendadak menjadi pengemis.
Suatu
hari, tanpa disengaja seorang teman bisnisnya sang ayah memberikan
sedekah ia mengenali si ayah ini dan menanyakan apakah si ayah ini
adalah teman bisnisnya dulu. Tentu saja si ayah malu dan menjawab bukan.
Tapi temannya tersebut sangat yakin bahwa orang tua yang mengemis di
Orchad Road itu adalah temannya. Kemudian, temannya ini mengabarkan hal
tersebut kepada teman-temannya yang lain dan mereka bersama-sama
mendatangi sang ayah di Orchard Road.
Melihat teman-teman
bisnisnya dahulu datang menghampirinya, dengan menangis sang ayah
menceritakan semua kejadian yang sudah dialaminya. Semua teman-teman
sang ayah yang mendengar cerita tersebut merasa sangat marah terhadap
kelakuan si anak.
Berita tersebut akhirnya terdengar sampai ke
telinga PM Lee Kwan Yew. PM Lee sangat marah dan memanggil si anak dan
menantu durhaka tersebut “sungguh sangat memalukan bahwa di Singapura
ada anak durhaka seperti kalian”.
Lalu PM Lee memanggil Notaris
yang dahulu menangani warisan dan pembalikan nama sang ayah. Surat
warisan tersebut di sobek-sobek oleh PM Lee dan semua harta milik yang
sudah diwariskan tersebut dikembalikan lagi atas nama sang ayah. Bahkan
sejak saat itu, si anak dan menantu itu dilarang masuk ke apartemen
ayahnya.
PM Lee Kwan Yew ini dikenal sebagai orang yang sangat
berbakti kepada orangtuanya dan sangat menghargai para orang tua lanjut
usia (lansia). Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, PM Lee
mengeluarkan dekrit yaitu “Larangan kepada para orangtua untuk tidak
mewariskan hartanya kepada siapapun sebelum mereka meninggal agar para
lansia tetap dihormati dan dihargai hingga akhir hayatnya”.
Tidak
hanya itu, PM Lee juga membuat dekrit lagi agar semua perusahaan negara
dan swasta di Singapura memberi pekerjaan kepada para lansia agar para
lansia tetap dapat beraktifitas, tidak tergantung kepada anaknya dan
mempunyai penghasilan sendiri sehingga kelak hingga akhir hidupnya, ia
akan terus dihargai.
Jika kalian ke Singapura, tidak perlu heran
jika menemukan petugas cleaning service di Toilet airport, mall,
restaurant adalah para lansia.
Selain itu PM Lee juga memberikan
pendidikan sosial bagi anak-anak dan para remaja di Singapura. Anak-anak
dan remaja tersebut diajarkan bahwa pekerjaan membersihkan toilet,
membersihkan meja makan direstoran itu bukanlah pekerjaan yang
memalukan. Pendidikan sosial ini diharapkan bagi para anak-anak dan
remaja, kelak hinggadewasanya nanti mereka akan terus memiliki rasa
hormat dan sayang kepada orangtuanya, bagaimana dan apapun kondisi
orangtuanya. Walaupun orangtuanya sudah tidak sanggup duduk atau berdiri
atau mungkin akan selamanya terbaring diatas tempat tidur, mereka akan
tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar